Translate This Blog - Raymond

Saturday, January 30, 2010

arcode

arcode merupakan instrumen yang bekerja berdasarkan asas kerja digital. Pada konsep digital, hanya ada 2 sinyal data yang dikenal dan bersifat boolean, yaitu 0 atau 1. Ada arus listrik atau tidak ada (dengan besaran tegangan tertentu, misalnya 5 volt dan 0 volt). Barcode menerapkannya pada batang-batang baris yang terdiri dari warna hitam dan putih. Warna hitam mewakili bilangan 0 dan warna putih mewakili bilangan 1. Mengapa demikian? Karena warna hitam akan menyerap cahaya yang dipancarkan oleh alat pembaca barcode, sedangkan warna putih akan memantulkan balik cahaya tersebut.
Selanjtnya, masing-masing batang pada barcode memiliki ketebalan yang berbeda. Ketebalan inilah yang akan diterjemahkan pada suatu nilai. Demikian, karena ketebalan batang barcode menentukan waktu lintasan bagi titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh alat pembaca.
Dan sebab itu, batang-batang barcode harus dibuat demikian sehingga memiliki kontras yang tinggi terhadap bagian celah antara (yang menentukan cahaya). Sisi-sisi batang barcode harus tegas dan lurus, serta tidak ada lubang atau noda titik ditengah permukaannya. Sementara itu, ukuran titik sinar pembaca juga tidak boleh melebihi celah antara batang barcode. Saat ini, ukuran titik sinar yang umum digunakan adalah 4 kali titik yang dihasilkan printer pada resolusi 300dpi
Saat ini terdapat beberapa jenis instrumen pembaca barcode, yaitu: pena, laser, serta kamera. Pembaca berbentuk pena memiliki pemancar cahaya dan dioda foto yang diletakkan bersebelahan pada ujung pena. Pena disentuhkan dan digerakkan melintasi deretan batang barcode. Dioda foto akan menerima intensitas cahaya yang dipantulkan dan mengubahnya menjadi sinyal listrik, lalu diterjemahkan dengan sistem yang mirip dengan morse.
Pembaca dengan pemancar sinar laser tidak perlu digesekkan pada permukaan barcode, tapi dapat dilakukan dari jarak yang relatif lebih jauh. Selain itu, pembaca jenis ini memiliki cermin-cermin pemantul sehingga sudut pembacaan lebih fleksible.
Pembaca barcode dengan sistem kamera menggunaka sensor CCD (charge coupled device) untuk merekam foto barcode, baru kemudian membaca dan menterjemahkannya kedalam sinyal elektronik digital.
Bagaimana koneksi alat pembaca barcode dengan komputer? Ada 2 macam koneksi, yaitu sistem keyboard wedge dan sistem outpu RS232. Sistem ini menterjemahkan hasil pembacaan barcode sebagai masukan (input) dari keyboard. Biasanya menggunakan port serial pada komputer. Kita memerlukan software pengantara, umumnya disebut software wedge yang akan mengalamatkan bacaan dari barcode ke software pengolah data barcode tersebut.






Cara Computer-Scanner Membaca Barcode (Watkins, 1999)
Suatu bilangan barcode tunggal sebenarnya terdiri dari tujuh unit. Satu unit terdiri dari salah satu warna hitam atau putih. Sebuah unit yang berwarna hitam ditunjukkan dengan sebuah bar, sedangkan yang berwarna putih ditunjukkan dengan sebuah space (spasi). Cara lain penulisan barcode adalah dengan bilang “1” untuk menyatakan black bar dan bilangan “0” untuk menyatakan white space. Misalnya, tujuh unit berikut ini adalah 0011001 dapat dinyatakan sebagai berikut space-space-bar-bar-space-space-bar.
Sebuah barcode UPC bilangan di sisi bagian kiri barcode (kode perusahan/manufaktur) dikodekan berbeda dengan bilangan di sisi bagian kanan (kode produk). Bilangan yang berada sebelah kiri merupakan kebalikan dari bilangan yang ada di sebelah kanan, misalkan jika bar disebelah kanan berarti sebuah space di sebelah kiri. Pengkodean di sebelah kanan dinamakan kode even parity sebab unit black bar-nya berjumlah genap. Sedangkan pengkodean di sebelah kiri dinamakan kode odd parity sebab unit black bar-nya berjumlah ganjil. Bilangan-bilangan yang dikodekan mempunyai perbedaan untuk tiap-tiap sisi barcode, sehingga barcode dapat dibaca (scanned) dari sebelah kiri maupun dari sebelah kanan.
Gambar 8 memperlihatkan pengkodean sisi kiri dan sisi kanan yang dipisahkan ke dalam tujuh unit.
Gambar 8. Pengkodean Sisi Kiri dan Kanan (Watkins, 1999)
Penjelasan tabel pengkodean di atas adalah sebagai berikut :
1. Seperti yang sebelumnya disebutkan bahwa bilangan-bilangan sebelah kiri merupakan kebalikan dari bilangan-bilangan disebelah kanan.
2. Setiap barcode memiliki empat buah “mark” (marka) yang berbeda. Sebuah marka dapat terdiri dari salah satu black (bar) atau white (space). Marka-marka tersebut lebarnya bermacam-macam, tetapi jumlahnya selalu empat. Contohnya, bilangan pengkodean yang berada di sebelah kiri pada bagian angka “0” yaitu 0001101 berarti terdiri dari 3 space (marka 1), 2 bar (marka 2), 1 space (marka 3), dan 1 bar (marka 4).
3. Pengkodean di sisi kiri selalu dimulai dengan sebuah space atau “0” dan berakhir dengan sebuah bar atau “1” sedangkan untuk sisi sebelah kanan selalu dimulai dengan sebuah bar atau “1” dan berakhir dengan sebuah space atau “0”.
Untuk lebih jelasnya lihat tabel 1.
Tabel 1. Set karakter barcode jenis UPC

Sumber : (Planet Church, tanpa tahun)
Gambar 9. Anatomi Barcode (Planet Church, tanpa tahun)
Keterangan gambar barcode : Komputer tidak membaca bilangan yang berada di bagian bawah barcode, tetapi bilangan tersebut dicetak agar orang dapat membaca barcode dengan mudah bila diperlukan.
• Number System Character : angka ini merupakan sebuah sistem bilangan barcode UPC yang mengkarakterisasikan jenis-jenis khusus pada barcode. Di dalam barcode UPC, Number System Character ini biasanya terletak di sebelah kiri barcode.
Kode-kode pada Number System Character adalah sebagai berikut :
• 0 - Standard UPC number.
• 1 - Reserved.
• 2 - Random weight items like fruits, vegetables, and meats, etc.
• 3 – Pharmaceuticals
• 4 - In-store code for retailers.
• 5 - Coupons
• 6 - Standard UPC number.
• 7 - Standard UPC number.
• 8 - Reserved.
• 9 - Reserved.

• 3 Guard Bars : ada tiga guard bars yang ditempatkan di awal, tengah dan akhir pada barcode. Guard bars bagian awal dan akhir di-encode-kan sebagai “bar-space-bar” atau “101”. Guard bar bagian tengah di-encode-kan sebagai “space-bar-space-bar-space” atau “01010”.
• Manufacturer Code : kode perusahaan ini ada lima dijit bilangan yang secara khusus menentukan manufaktur suatu produk. Kode perusahaan/manufaktur ini dilindungi dan ditetapkan oleh Uniform Code Council(UCC).
• Product Code : kode produk ini ada lima dijit bilangan yang ditetapkan oleh perusahaan/manufaktur untuk setiap produk yang dihasilkannya. Untuk setiap produk yang berbeda dan setiap ukuran yang berbeda, akan memiliki kode produk yang unik.
• Check digit : disebut sebagai dijit “self-check”. Check digit ini terletak di bagian luar sebelah kanan barcode. Check digit ini merupakan suatu “ old-programmer’s trick” untuk mengvalidasikan dijit-dijit lainnya (number system character, manufacturer code, product code) yang dibaca secara teliti.
Cara komputer mengkalkulasikan check digit adalah sebagai berikut :
1. Jumlahkan semua dijit-dijit yang ganjil. Dalam "Anatomy of a Barcode" kita akan menjumlahkan 0 (merupakan dijit NSC) + 2 + 4 + 6 + 8 + 0 = 20.
2. Kalikan hasil penjumlahan pada langkah 1 dengan bilangan 3. Pada contoh ini, yaitu, 20 x 3 = 60.
3. Jumlahkan semua bilangan-bilangan genap. Dalam “Anatomy of a Barcode" kita akan menjumlahkan 1 + 3 + 5 + 7 + 9 = 25. Di sini kita tidak memasukkan bilangan 5 atau check digit sebab bilangan tersebut yang akan kita kalkulasikan.
4. Sekarang jumlahkan hasil dari langkah 2 dan langkah 3, yaitu, 60 + 25 = 85.
5. Check digit tersebut adalah bilangan yang perlu dijumlahkan dengan bilangan pada langkah 4. Hasilnya pada langkah 4 tersebut sama dengan mengalikan dengan bilangan 10. Pada contoh ini, check digit nya adalah 5 sehingga 85 + 5 = 90. Cara lain untuk mengkalkulasikan check digit yang lebih simpel adalah membagi bilangan dari langkah 4 dengan 10. Contohnya 85/10 = 8,5 sehingga sisa nya dari hasil pembagian tersebut adalah 5. Bilangan 5 tersebut adalah check digit.
Gambar 10 dan 11 menunjukkan bahwa Barcode Master Data dapat disimpan pada media diskette dan dapat digunakan untuk ISDN. Integrated Services Digital Network (ISDN) adalah sebuah jaringan yang pada umumnya perkembangan dari telephony Integrated Digital Network (IDN), yang menyediakan jaringan penghubung digital end to end, yang terdiri dari layanan suara dan non-suara.
Gambar 10. Barcode yang disimpan pada media disket (Applied Barcode, 2000)

Gambar 11. Barcode pada ISDN (Applied Barcode, 2000)
Jenis-jenis Pembaca Barcode
Ada 4 jenis pembaca barcode yang ditunjukkan pada tabel berikut ini. Tiap-tiap pembaca barcode mempunyai harga khusus dan karakteristik pengoperasian.
Tabel 2. Jenis-jenis Pembaca Barcode
Jenis Deskripsi Harga Unit
LED Red light emitting diode Paling rendah
IR Infrared Sedang
Narrow Band Laser Paling tinggi
Fiberoptic Environment Tinggi

Gambar 12 memperlihatkan alat-alat pendukung barcode, yang terdiri dari barcode printers yang berfungsi untuk mencetak label barcode, barcode scanners yang berfungsi untuk membaca label barcode, dan barcode verifiers berfungsi untuk memeriksa simbol-simbol dengan kecepatan baca yang tinggi.
Gambar 12. Alat-alat Pendukung Barcode (Applied Barcode, 2000)
KONSEP SISTEM PENGGUNAAN BARCODE UNTUK PENDETEKSIAN UANG
Untuk mempercepat proses pendeteksian dan pencatatan uang, maka dibuatlah suatu kode pada setiap uang kertas dalam bentuk barcode (kode baris). Nomor kode pada setiap uang kertas tersebut berbeda dengan nomor seri pada setiap uang kertas, untuk nomor kode pada setiap uang kertas disusun dengan metoda penyandian tertentu. Barcode tersebut mencakup nilai nominal uang, nomor seri, Bank Indonesia, dan untuk menjamin keaslian dan keabsahan uang kertas, digunakan suatu metoda water marking, hal ini dapat menghindari adanya uang palsu.
BANK INDONESIA
ABC12345
50000

LIMA PULUH RIBU RUPIAH

ABC12345



Gambar 13. uang kertas yang diberi barcode
Perangkat Pendeteksi Uang
Tulisan ini menginstruksikan penggunaan teknik komputer pada uang-uang kertas untuk memudahkan interaksi antara manusia dengan mesin. Di bawah ini terdapat blok diagram pendeteksian uang kertas yang sudah dilengkapi dengan nomor kode dalam bentuk barcode dan water marking yang akan digunakan untuk mesin ATM :

Gambar 14. Blok Diagram Pendeteksi Uang Kertas
• Input yang berupa sejumlah uang kertas akan diproses oleh mesin pembaca barcode Mesin pembaca barcode ini berfungsi untuk mendeteksi uang kertas apakah uang tersebut asli atau palsu yang dibantu oleh komputer. Setiap uang kertas yang dilengkapi dengan nomor seri dan nomor kode sudah disimpan datanya di dalam komputer, sehingga memerlukan database untuk uang kertas tersebut.
• Komputer akan mendeteksi atau mengecek uang kertas, bila nomor seri dan nomor kode tersebut datanya terdapat dalam database komputer berarti uang tersebut asli. Tetapi bila data uang kertas tersebut tidak terdapat pada database komputer berarti uang tersebut palsu.
• Komputer sebaiknya menggunakan fasilitas internet yang Onnbghg ;
• ]’Qsd
• ‘]Sad
• S
• ‘Zx
• ]zx
• ]SX
• ]S
• ]fvlgtfl;fl;yuliuiuhuu Line ke bank pusat. Bank tersebut yang akan menginputkan setiap uang yang baru dibuat atau dicetak ke dalam database komputer dan komputer yang akan mengolah data tersebut.
• Alat pendeteksi uang tersebut dapat diletakkan pada mesin ATM yang berfungsi sebagai penarikan uang dan penyetoran uang secara otomatis serta fasilitas lainnya yang terdapat pada mesin ATM.
KONSEP SISTEM PENGGUNAAN BARCODE UNTUK KEAMANAN UANG
Barcode adalah sebuah array bar dan spasi dalam bentuk persegi panjang yang disusun parallel yang menunjukkan elemen-elemen data atau karakter dalam sebuah particular symbology.
Barcode yang digunakan pada uang kertas adalah barcode dengan jenis Universal Product Code (UPC). Set karakter barcode UPC terdiri dari numerik dan tiga karakter khusus yaitu, start, stop, dan center. Ada dua format data string dasar yang ditunjukkan dalam gambar 15. Set karakter UPC ditunjukkan dalam tabel 1. Contoh data string untuk karakter 5 menggunakan jenis 2 format dan kode regular UPC dari tabel 1 ditunjukkan dalam gambar 16.


Gambar 15. Format data string Universal Product Code (UPC)

Start--------NSC-----/---Left---/-----Center-----/---Right---/----Check---------Stop
101 0 5 01010 5 Check 101
= 0110001 = 1001110
dari tabel 1 dari tabel 1
(a)
(b)
Gambar 16. Layout data string barcode UPC (a), left and right field data character (b)
Barcode yang akan digunakan pada uang harus menjamin keamanan dan keaslian pada uang. Oleh karena itu, barcode yang digunakan pada uang kertas merupakan barcode yang telah diacak (enkripsi), sehingga harus dibuat sebuah tabel sebagai key code. Tabel key code tersebut khusus dimiliki oleh Bank Indonesia sebagai otoritas moneter. Salah satu contoh pada konsep sistem penggunaan barcode ini adalah dengan mengacak karakter pada barcode, yaitu dengan menggeser karakter sebanyak tiga langkah. Misalkan, pada gambar kedua barcode di bawah ini, menunjukkan barcode asli (plain) dan barcode yang telah diacak (chiper) dan lihatlah tabel 3 set karakter barcode UPC yang telah diacak dengan cara menggeser karakter sebanyak tiga langkah.
Tabel 3. set karakter UPC yang telah diacak, karakter digeser 3 langkah
Cara menghitung check digit pada barcode yang telah diacak adalah sebagai berikut :
1. Jumlahkan semua dijit-dijit yang ganjil. Dalam "Anatomy of a Barcode" kita akan menjumlahkan 0 (merupakan dijit NSC) + 5 + 7 + 9+ 1+ 3 = 25.
2. Kalikan hasil penjumlahan pada langkah 1 dengan bilangan 3. Pada contoh ini, yaitu, 25 x 3 = 75.
3. Jumlahkan semua bilangan-bilangan genap. Dalam “Anatomy of a Barcode" kita akan menjumlahkan 4 + 6 + 8 + 0 + 2 = 20. Di sini kita tidak memasukkan bilangan 5 atau check digit sebab bilangan tersebut yang akan kita kalkulasikan.
4. Sekarang jumlahkan hasil dari langkah 2 dan langkah 3, yaitu, 75 + 20 = 95.
5. Untuk mengkalkulasikan check digit yang lebih simpel adalah membagi bilangan dari langkah 4 dengan 10. Contohnya 95/10 = 9,5 sehingga sisa nya dari hasil pembagian tersebut adalah 5. Bilangan 5 tersebut adalah check digit.
Jadi, barcode yang akan ditunjukkan pada uang adalah barcode yang telah diacak (enkripsi), sehingga pada alat pembaca barcode harus dilengkapi dengan pengubah kode (dekripsi). Sebagai catatan, untuk jumlah karakter pada barcode dapat menggunakan lebih dari 10 karakter. Hal ini dibuat agar lebih terjamin keamanannya, karena uang yang dicetak dan diedarkan berjumlah sangat besar.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
• Penggunaan barcode pada uang dan penggunaan alat pendeteksi uang yang dilengkapi dengan pembacaan barcode memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah lebih sederhana karena yang dideteksi hanya barcode; proses pendeteksian uang yang dilengkapi barcode akan lebih cepat dibandingkan pendeteksian secara manual dengan menggunakan alat sinar ultra violet; dengan penggunaan metoda barcode dan water marking maka, akan terjamin keaslian dan keabsahan uang. Kerugiannya adalah uang kertas yang menggunakan barcode belum populer pada saat ini dan perlu dirancang dari awal.

Manfaat Barcode pada alat pendeteksi uang :
• Mempermudah pendeteksian uang secara elektronis (nilai nominal, keaslian, nomor seri, dan lain-lain), membantu test phisik uang.
• Menambah keamanan uang dari pencurian, perampokan, dan lain-lain.
• Mempermudah dan mempercepat pencatatan uang (terutama dengan komputer).
• Meningkatkan cara-cara menjaga keaslian uang dengan menambah tanda-tanda tertentu yang unik sesuai kode pada barcode untuk mempersulit pemalsuan.
• Mempermudah proses penerimaan uang melalui ATM otomatis.
• Mempermudah dan lebih mengamankan proses transaksi.

Saran
• Konsep sistem penggunaan barcode untuk pengamanan dan pendeteksian uang memerlukan penelitian lebih lanjut, misalkan pada pembuatan barcode, jumlah digit pada barcode, penempatan barcode pada uang kertas, dan kecepatan mesin pembaca barcode.
• Penggunaan barcode pada uang dan mesin pendeteksi yang dilengkapi mesin pembacaan barcode memerlukan pengamanan lebih lanjut sehingga perlu adanya enkripsi. Salah satu hal yang penting dalam komunikasi menggunakan computer untuk menjamin kerahasian data adalah enkripsi. Enkripsi adalah sebuah proses yang melakukan perubahan sebuah kode dari yang bisa dimengerti menjadi sebuah kode yang tidak bisa dimengerti.
• Uang yang menggunakan barcode harus memiliki kualitas yang tinggi, meliputi bahan kertasnya, tinta, dan cetakan uang tersebut, agar uang tidak mudah rusak.

DAFTAR PUSTAKA
1. Mardiana, 1996, Pengembangan Perangkat Lunak untuk Pengolah Data dari Mesin Pembaca kode Baris ABX-10, Skripsi, Jurusan Teknik Elektro, ITENAS Bandung.
2. Planet Church, tanpa tahun, Barcodes, , tanggal akses 11 Juli 2001.
3. Watkins T., 1999, What about barcodes and 666 : the Mark of the beast?, , tanggal akses 11 Juli 2001.
4. Applied Barcode, 2000, Barcodes, Barcodes and barcoding systems, , tanggal akses 11 Juli 2001.
5. Surono A. & Anglingsari, 1999a, Hati-hati uang palsu, , tanggal akses 12 Juli 2001.
6. Surono A. & Anglingsari, 1999b, Ini baru aslinya, , tanggal akses 12 Juli 2001.
7. Ulag L., 1999, Ciri-ciri uang palsu versi pengamatan “Pembaruan”, , tanggal akses 12 Juli 2001.
8. Louis J. Galbiati, Jr., 1990, Machine Vision and Digital Image Processing Fundamentals, Englewood Cliffs, New Jersey, Prentice-Hall


Barcode merupakan instrumen yangbekerja berdasarkan asas kerja digital,
maka kita yang menyukai dunia komputer pasti tertarik memahami cara kerjanya.
Pada konsep digital, hanya ada dua sinyal data yang dikenal dan bersifat
boolean, yaitu 0 atau 1. Ada arus listrik atau tidak ada (dengan besaran tegangan
tertentu, misalnya 5 Volt dan 0 Volt). Barcode
menerapkannya pada batang-batang baris kodenya yang terdiri dari warna hitam danputih.
Warna hitam mewakili bilangan 0 dan warna putih mewakili bilangan 1. Mengapa
demikian? Karena warna hitam akan menyerap cahaya yang dipancarkan oleh alat
pembaca barcode, sedangkan warna putih akan memantulkan balik cahaya tersebut.
Selanjutnya, masing-masing batang pada barcode memiliki ketebalan yang berbeda.
Ketebalan inilah yang akan diterjemahkan pada suatu nilai. Mengapa demikian? Karena
ketebalan batang barcode menentukan waktu lintasan bagi titik sinar pembaca yang
dipancarkan oleh alat pembaca.
Dari sebab itu, batangbatangbarcode harus dibuat sedemikan rupa sehingga
memiliki kontras yang tinggi terhadap bagian celah antara (yang memantulkan
cahaya). Sisi-sisi batang barcode harus tegas dan lurus, serta tidak ada lubang
atau noda titik di tengah permukaannya.
Sementara itu, ukuran titik sinar pembaca juga tidak boleh melebihi celah antara batang barcode.
Saat ini, ukuran titik sinar yang umum digunakan adalah 4 kali titik yang dihasilkan
printer pada resolusi 300 dpi. Saat ini terdapat beberapa jenis instrumen pembaca barcode, yaitu: pena, laser, serta kamera. Pembaca berbentuk pena memiliki pemancar cahaya dan dioda foto
yang diletakkan bersebelahan pada ujung pena.
Pena disentuhkan dan digerakkan melintasi deretan batang barcode. Dioda
foto akan menerima intesitas cahaya yang dipantulkan dan mengubahnya menjadi
sinyal listrik, lalu diterjemahkan dengan sistem yang mirip dengan morse.
Pembaca dengan pemancar sinar laser tidak perlu digesekkan pada permukaan
barcode, tapi dapat dilakukan dari jarak yang relatif lebih jauh. Selain itu, pembaca jenis ini
memiliki cermin-cermin pemantul sehingga sudut pembacaan dapat lebih leksibel.
Pembaca barcode dengan sistem kamera menggunakan sensor CCD (charge coupled device)
untuk merekam foto barcode, baru kemudian membaca dan menerjemahkannya
ke dalam sinyal elektronik digital. Bagaimana koneksi alat pembacabarcode dengan komputer?
Ada dua macam koneksi, yaitu sistem keyboard wedge dan sistem output RS232. Sistem ini
menerjemahkan hasil pembacaan barcode sebagai masukan (input) dari keyboard.
Biasanya menggunakan port serial pada komputer. Kita memerlukan perangkat lunak
pengantara, umumnya disebut software wedge yang akan mengalamatkan bacaan
dari barcode ke perangkat lunak pengolah data barcode tersebut.